COBA PERTANYAKAN....

Dikekegelapan malam. Tanpa cahaya, ketakutan akan sesuatu yang tak nampak, pola pemikiran akan keterbatasan ruang gerak memicu opini kotor akan keberadaan HITAM. Menghabiskan waktu dalam aktivitas keseharian mu , coba tuk persiapkan jadwal di malam hari yang dianggap glamour dan disisi lain adalah pesta untuk masyarakat terbuang.




Tempat-tempat biasa ku berkumpul takkan kami tinggal dalam sepi saat malam menyapa.berkumpul, bertukar pikiran dan membicarakan rencana-rencana kedepan dengan sangat mudah tanpa terlalu kami mengerti bahwa hal-hal yang kami bicarakan akan lebih sulit saat terpojok dalam dua hal ,”perealisasian “ dan” tujuan akhir”.

Kami tahu setiap yang akan kami lakukan kami juga membahas titik-titik rentan kegagalan yang pasti akan membanyangi kami.


Ditemani wanita-wanita muda bodoh ,yang aku sendiripun belum tentu mengenalnya, alkohol harum menusuk akal hilir melewati tenggorokan, dan ditebari serpihan-serpihan pikiran jahat dalam benak tiap-tiap kepala yang tersandarkan disana.dan malam dengan sejumlah aktifitas kecil kami, pastilah akan memunculkan pandangan negative terhadap kami



Namun saat mengintip, ternyata tak jauh berbeda dengan pemilik noda bersayap putih yang selalu dihormati, memang tak semua yang kumaksud, tapi, diantara mereka tak jauh berbeda dengan aktivitas kecil kami saat malam tiba. Mereka merundingkan rencana-rencana kotor yang akan dijalankan dengan memakan beberapa pasang mata polos yang mempercayainya , mencumbu pelacur dengan cara yang rapi dan terkamuflasekan serta menegak alkohol dalam kemasan bermerk ternama. Semua tersudut pada”kesamaan”. Aku tak akan bilang bahwa kami lebih baik dari mereka , namun setidaknya kami tak mengkhianati sebuah kepercayaan.



Disaat dunia mulai rabun, bagaimana kami bisa menyebut bahwa kehidupan kami adalah sebuah kebebasan? Dimana secara tersembunyi kita dituntut untuk selalu “berfikir kritis”, “kondisional” , “bertahan “dan “bercumbu dengan tingginya kebutuhan hidup”. Entah sampai kapan kita akan terlekatkan pada istilah SCENE,VANDALISME, LIBERALISME, ANARKIS, OLD SKOOL, NEW SKOOL, EQUALITY, BROTHERHOOD, KOLEKIF dan lebih banyak lagi yang seringkali dikenal atas nama PUNK, METAL , HARDCORE, GOTHIC,EMO,GRIDCORE,SKINHEAD,OI!……..



Mencoba terus bersaing dengan orang-orang bersayap putih, perfekionis dan berpikiran sempit. Disaat yang bersamaan tak sedikit dari kita yang kehilangan jati diri, dan orang-orang lugu yang coba memasuki dunia kita dan mengibarkan bendera hitam atas nama fashion, pencarian jati diri , materi atau mungkin kekerenan diri, yang semakin mengusik kami secara tidak langsung . dan ada banyak orang dengan mowhack hairstyle ,namun ada berapa yang pantas di panggil PUNKER?, coba Tanya pada mereka tentang ideology PUNk, sejarah PUNK, dan arti setiap siluet dari penampilan kaum PUNK…..

Dan coba tebak ada berapa dari mereka yang berhasil menjawabnya?



Menyedihkan lagi , bahwa banyak orang-orang pecundang yang dihiasi kepengecutan merasuk dalam siklus ini. Mereka tak berani ambil sikap, bimbang, dan bahkan tak berani ugal-ugalan secara terbuka yang akhirnya meraka membutuhkan sebuah kostum untuk menutupi dan menampung tindakan mereka dalam hura-hura dan berugal-ugalan.

Tanpa memahami arti plat-plat nama yang ada dalam dunia bawah tanah, mereka coba menutupi kepengecutan dengan kostum-kostum tersebut dan asal-asalan menyebut diri mereka sebagai PUNKER, EMO, GOTHIC dll.



Perlu diketahui, plakat nama semacam ini bukanlah tempat untuk melarikan diri dan juga sebuah kostum untuk bersembunyi, namun ini adalah pengembangan atas orang-orang bersayap hitam, yang telah mengetahui secara detil sebuah “kehidupan yang tersingkir”, “menelisik kesimpulan” “pembangkangan”, “tanpa menyerah”, “menelaah kebekuan”, “merayu kegelapan”,”mencicipi penderitaan”,"mengembangkan diri"," berinovasi dengan kebebasan pikiran "dan akhirnya coba tuk “bangkitkan diri” di bawah istilah- istilah UNDERGROUND yang kalian ketahui...

DAN SEMUA BERTEMU DIUJUNG KATA YAITU…

” SEBUAH KARYA SENI”

FOLLOW ME:

Follow @MoonkiesLabel