SERTIFIKASI SENIMAN (CERTIFICATION OF ARTISTS)


Wiendu Nuryanti, yang tak lain adalah Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, mengangkat agenda tentang "sertifikasi seniman". Di balik munculnya hal ini di ungkapkan Wiendu Nuryanti atas keprihatinanya terhadap seniman-seniman berbakat tanah air yang memiliki standarisasi international yang begitu minim.

"Sekarang para pekerja seni indonesia belum memiliki sertifikat sehingga ketika di bawa keluar indonesia, mereka tidak di hargai. padahal bangsa ini kebanjiran pekerja seni dari luar negeri di antara lain penyanyi hotel dari filipina, dan penari dari korea," ucap Wiendu nuryanti di Magelang, Jateng Sabtu (28/4) malam. merdeka.com



RESPON:
banyak sekali respon negative dari wacana yang di gulirkan sang wakil menteri pendidikan dan kebudayaan tersebut,
di antaranya
  • "kebijakan ini justru akan menimbulkan kontroversi. bagaimana seorang seniman dengan karya seninya akan di nilai, lalu di anggap kompeten dan layak menerima sertifikat?" kata Radhar Panca Dhana, budayawan pendiri Federasi teater Indonesia, senin (30/4) (kompas.com)
  • Suwarno Wisetrotomo, kurator sekaligus dosen seni rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta, mengatakan , pemerintah tak perlu merisaukan daya saing pekerja seni Indonesia. banyak karya peekerja seni yang bersaing dengan seniman dunia.
karya seniman indonesia kurang di kenal karena tak mampu mengadakan pameran di luar negeri akibat biaya. Nasib serupa di alami pekerja seni di dunia seni pertunjukan dan sastrawan.
pekerja seni teater, misalnya, sulit pentas karena tak ada sponsor meski karyanya berkualitas.


perusahaan besar sponsor pertunjukan memilih membiayai pentas yang pemainya para selebritas karena di anggap mampu menyerap penonton.
apabila pemerintah hendak menghargai pekerja seni , bisa dengan sesuatu yang monumental, seperti menerbitkan buku biografi." banyak empu seni yang berprestasi luar biasa, tetapi masyarakat tak tahu siapa dan bagaimana karyanya,." kata Suwarno (kompas.com)
  • Dewan Kesenian semarang (Dekase) berpendapat, erencana pemerintah menyertifikasi seniman tak mampu menjamin kualitas."sertifikasi seni berlangsung alamiah, berdasarkan karya yang di hasilkan seniman, ya, di nilai dari karyanya,"ujar Ketua Dekase Marco marnadi. (kompas.com)
  • Guru Besar Fakultas ilmu Budaya Universitas Diponegoro Nurdien h Kistanto mengatakan, tujuan sertifikasi harus jelas. sertifikasi erat dengan pekerjaan formal, sedangkan seniman merupakan pribadi yang longgar.
  • Sesepuh Tari Solo, Suprapto Suryadormo, menganggap wacana pemerintah itu terburu-buru dan terkesan mengada-ada. pasalnya, sudah ada jalur tersendiri bagi masyarakat yang ingin menjadi seniman  profesional."jalurnya ya lewat pendidikan seperti SMKI, ISI. menurut saya, mereka tak perlu lagi di sertifikasi karen ilmunya jelas," ujar lelaki yang akrab di sapa Mbah Prapto ini kepada solopos.Rabu (2/5/2012). (solopos.com)
  • Hal senada di utarakan Dalang ki Jlitheng Suparman. Dalang yang sering dicap kontroversi ini menuding sertifikasi adalah cara baru pemerintah untuk mengontrol sepak terjang seniman. ia juga mencium gelagat politis dari wacana tersebut."bisa saja seniman nanti dimobilisasi untuk menuruti kemauan pemerintah. bagi saya, ini ide yang ngayawara". (solopos.com)
Dari begitu banyak tanggapan negative atas wacana yang satu ini, ada pula seniman yang menanggapinya dengan positive

sebut saja Bens Loe, "saya setuju dan dapat memahami gagasan ini.dalam tahapan tertentu, kualifikasi berinteraksi itu yang perlu di sertifikasi," kata Bens kepada merdeka.com , Senin (30/4).
Dia menilai, sertifikasi ini di butuhkan oleh para seniman yang memang saring berinteraksi dengan dunia internasional. Misalnya komposer Dwiki Darmawan,Andi Rianto atau Addie MS yang sering diundang tampil di hadapan publik mancanegara. mereka tentu saja membutuhkan kualifikasi dan sertifikasi.


"banyak seniman tradisional yang terlibat di dunia internasional, tapi tidak pernah mendapat apresiasi. Melalui sertifikasi ini akan banyak gunanya terutama untuk jaringan international. jangan apriori dulu, ini maksudnya bagus.tapi tantanganya banyak,"pungkasnya.


membaca beberapa tanggapan di atas saya melihat satu permasalahan yang membuat setiap tanggapan tersebut berbeda , yaitu klarifikasi seni.

sertifikasi ini perlu di tanggapi positive menurut Bens Leo, di dasari dari seni music maupun pentas, yang memang masih jadi salah satu aliran seni yang populer secara international.

tanggapan sebaliknya muncul dari seniman lain, yang memiliki background aliran yang berbeda, saya sendiri seniman yang bergerak pada seni rupa maupun lukis. bagi saya pribadi seni rupa hampir suatu kesalahan fatal bila harus di sertifikasi. mengingat begitu kompleksnya seni rupa dan sejenisnya dimana kesenian ini merupakan jati diri individu seniman, yang tidak bisa di nikmati setiap orang. hanya segelintir saja mereka yang dapat menikmati karya seni rupa karena perlu penghayatan untuk menilai sebuah seni rupa itu indah atau buruk, bukan semata-mata akibat serapan panca indera. tentu ini merupakan kata lain dari "sulit terklarifikasikan dan penilaian", setiap orang memiliki klarifikasi dan penilaian tersendiri terhadap seni rupa.
mungkin hal ini juga berlaku bagi cabang seni lainya, namun tidak untuk cabang musik, khusus untuk cabang ini penghayatan kurang banyak mendapat perhatian. mayoritas orang dapat menilai seni musik dengan bermodal serapan panca indra yaitu pendegaran apakah musik itu indah atau tidak. dan barulah sebagian kecil lainya melangkah ketingkat selanjutnya yaitu "penghayatan musik".


sertifikasi erat hubungannya dengan klarifikasi dan penilaian terhadap seniman yang akan menjadi point kelayakan untuk mendapat sertifikasi pemerintah dan di akui dunia internasional. nah masalahnya kenapa banyak sekali penolakan dari wacana tersebut tak lain karena menurut banyak seniman, karya seni terutama yang perlu penghayatan itu sangat sulit di klarifikasikan maupun di nilai, sekaligus faktor penguat bahwa penilaian dari pihak penyertifikasi terhadap sertifikasi seni di ragukan oleh banyak seniman. saya sendiri untuk hal ini setuju bahwa penilaian satu-dua orang tidak mampu mengubah artistic dari sebuah seni bagi orang lain secara individu. penilaian dan penghayatan seni memiliki kacamata yang berbeda pada setiap orang.


dari keseluruhan saya tidak mengambil sisi kanan maupun kiri, saya menunggu bagaimana hal ini berjalan. pelaksanaan dan hasil akhir dari ini perlu di tunggu sebagai titik tolak kesenian di indonesia. bila pada akhirnya membuahkan sesuatu hal yang manis tanpa ada maksud terselubung di baliknya, maka sertifikasi seni akan membawa perubahan yang mapan pada kesenian indonesia. saya sendiri tak takut mengubah sudut pandang terhadap wacana sertifikasi seni ini, tentu di dasarkan pada fakta, kajian dan cara pelaksanaannya terlebih dahulu.


selain masalah penilaian dan klarifikasi seni yang tidak mungkin di serahkan pada satu-dua penilai untuk mensertifikasi jiwa seni kita yang begitu beragam dan sangat kuat dengan masalah "hak asasi". ada pula faktor politis yang banyak di kawatirkan para seniman.
seperti yang kita ketahui seniman memiliki kekuatan tersendiri di tanah air kita. kaum seniman adalah salah satu kelompok yang memiliki kekuatan besar di dalam tanah air. ada beberapa tanggapan yang mengatakan dari sudut negative, tentang adanya upaya pemerintah untuk memeluk kekuatan para seniman dan menjadikannya sebagai point pendukung pemerintahan dan politisme. tentu saya rasa bila seperti itu apa yang ada di balik wacana ini, maka itu al yang sia-sia. seniman merupakan mahluk yang cukup buas untuk di jinakkan.


seperti yang yang di katakan Tubagus Dedi Suwandi yang akrab dengan sapaan, Miing
"Gagasan ibu Wamen itu bagus, tapi pelaksanaanya seperti apa??"

pada akhirnya tanggapan yang cukup bijak adalah menunggu, dan mengkaji bagaimana pelaksanaan dan hasilnya sebelum memilih sisi putih maupun sisi sebaliknya.


"Lebih penting urusin masalah pendidikan dari pada seniman, kami bisa mngurus diri kami sendiri" -Eros Djarot.

(perlu koreksi untuk kutipan eros Djarot di atas, bagi siapa yang ingin mengkoreksi kata dalam kutipan di atas sehingga benar jangan ragu hubungi kami di CONTACT US, kami sangat menghargai bantuan anda)












FOLLOW ME:

0 komentar:

Post a Comment

Be the first commentator for this page
klo anda suka topic di atas silahkan tinggalkan pesan, kritik, saran dan apa lah..(kotak facebook)
atau bagikan link anda di kotak komentar bloG. TQ

 

Followers

About Me