Akhir-akhir ini berbondong bondong mahasiswa mencorat-coret kertas sepanduk dan ramai-ramai mendatangi pusat kota untuk berdemo. yang kebanyakan ujung-ujungnya aksi Anarkis. atas nama kepentingan rakyat mereka mengumpulkan sejuta kebuasan menentang pemerintah. tentu bukan berarti saya mencoba membela pemerintah secara utuh, namun hanya saja saya kurang suka dengan aksi Anarkis para mahasiswa. coba bayangkan.
kalau kita kaji apakah tindakan mereka benar-benar tepat, apalagi bila notabennya adalah anak-anak terdidik selevel itu.
sorotan saya, mungkin pada aksi anarkis mereka akhir-akhir ini.
contoh:
- aksi perusakan SPBU, apa tindakan itu bisa di sebut terpelajar. apa guna mereka merusak fasilitas umum semacam itu. di saat kelangkaan BBM dan issu kenaikan BBM yang gencar meski akhirnya di tunda pada awal april kemarin. aksi semacam ini malam memberatkan rakyat sangat membutuhkan BBM. di mana letak tanggung jawab mahasiswa terhadap kepentingan masyarakat??
- seperti aksi perusakan SPBU, aksi penyaderaan truck-truck tangki BBM juga akan berdampak sama kepada masyarakat.
- contoh lain adalah perusakan-perusakan fasilitas umum, seperti tanda rambu lalu lintas maupun lampu lalulintas yang kerap kali menjadi tempat pelampiasan aksi "orasi kosong" mereka. fasilitas-fasilitas ini di bangun menggunakan uang pajak rakyat, dan fasilitas ini di peruntukkan oleh rakyat dan tentunya fasilitas-fasilitas ini sangat berguna demi keselamatan pengguna lalu lintas. lalu semua itu lenyap di telan aksi perusakan mahasiswa yang kehilangan arah. entah apa yang mereka coba musuhi??

- Aksi lain yang di anggap hal benar untuk di lampiaskan bagi pendemo tanpa visi dan misi yang benar adalah aksi perusakan mobil mobil plat merah. mobil-mobil milik pegawai pemerintah ini sangat rawan terkena badai amukan mahasiswa.
- apakah pemilik mobil plat merah itu akan benar-benar sedih atau kehilangan bila si plat merah di lumat mahasiswa?? tentu tidak, karena itu mobil pemerintah yang bahkan mungkin akan mendapat ganti oleh pemerintah jika mobil itu bernasib buruk di tangan mahasiswa.
- lalu saya tanya lagi, mobil itu di beli pakai uang siapa?? tentu di ambil dari pajak rakyat yang masuk dalam anggaran pemerintah untuk mensupport kinerja pegawainya
lalu dampak langsung bagi masyarakat tentu adalah kenyamanan yang terganggu. menimbulkan rasa waswas di dalam masyarakat bahkan kadang para mahasiswa merusak lapak-lapak dagang milik penduduk, batu-batu yang mereka gunakan untuk amunisi merusak kebersihan. dan meninggalkan semua akibat kerusuhan untuk masyarakat. rakyat entah langsung atau tidak langsung juga sangat di rugikan dengan sikap brutal mahasiswa yang seperti ini.
MENGKAJI LAGI
Secara keseluruhan aksi-aksi demo mahasiswa jarang mendapat sorotan mengenai orasi mereka. cenderung yang sering jadi sorotan utama adalah aksi anarkis mereka.bukan kah itu ironis? imej negative mahasiswa pendemo mania begitu negative.. banyak ornag tua berkata pada anak mereka " nak kalau sudah besar kamu jangan ikut-ikutan yang seperti itu ya.."
kalimat ini membuktikan bahwa di mata masyarakat aksi mereka bukanlah contoh yang baik. namun para maniac demo anarkis itu, tetap semangat dan meganggap aksinya sudah benar, sebagai mahasiswa yang antusias dalam pembelaan terhadap rakyat (-_-)?.
tidak semua protes perlu mengunakan aksi radikal namun nampaknya hal ini sudah masuk agenda pokok dalam berdemo. saya sempat melihat sebuah dialog di acara di sebuah stasiun tv , (tv one: apa kabar indonesia malam) dengan tema aksi anarkis di kalangan pendemo mahasiswa.
di sana menghadirkan juru bicara dari pihak mahasiswa yang membuat saya sedikit gatal berkomentar. saat itu muncul pertanyaan dari host mengenai sikap over dari mahasiswa saat berdemo. lalu sang mahasiswa yang mewakili seluruh teman mahasiswanya menjawab dengan sedikit tersendat-sendat : kami berorasi dan kami mengunakan dorongan-dorongan (saling dorong dengan polisi) untuk memacu semangat semua teman-teman.
lalu dengan cetus sang host menjawab sambil memalingkan muka kearah nara sumber lain setelahnya :" ya, aksi saling dorong hingga suara orasi akirnya tak di dengarkan dan larut dalam adu fisik yang berakir anarkis.
(kutipan dialog di atas tidak detail, namun saya ambil kata-kata yang saya ingat dari keseluruhan dialog).
dari situ terlihat , bahwa agenda utama mahasiswa adalah adu fisik dan seolah-olah mencoba menjadi pusat perhatian (entah mereka masih masa puber atau tidak). dan pada akirnya orasi hanya tulisan di atas kertas yang tak pernah masuk di telinga manapun, hanya anarkisme yang di lihat masyarakat di tv mereka masing-masing dalam hela nafas ironis anak-anak negeri.
Apakah sebagai mahasiswa apa anda akan membiarkan imej negative ini berlaru-larut di mata masyarakat??
bukankah hal yang mudah membuat kerusuhan, tapi sulit membuat sesuatu yang dewasa?
bukankah aksi semacam ini dapat di lakukan banyak orang. coba pikirkan apa hal semacam ini setara dengan level pendidikan kalian, kita??
mahasiswa, belajar di persiapkan untak hal-hal elite. bagai mana kita mengelola sumber intelektual kita jika kita terus-menerus main gontok-gontokan.
buatlah aksi protes yang mapan. contoh membuat lembaga pemantauan penyaluran BLT. aksi ini sangat berguna bagi masyarakat dan tentu sudah termasuk aksi protes dan sindiran terhadap pemerintah yang sering tidak pecus mengelola penyaluran BLT. dan masih banyak lagi yang kalian dapat lakukan bersama teman-teman mahasiswa lain demi rakyat dan sekaligus bentuk sindiran terhadap pemerintah. bahkan tidak menutup kemungkinan usaha kalian menjadi berkembang sebagai sebuah lembaga besar yang pro rakyat. bukankah itu membanggakan??.
tetaplah berkarya dengan sebaik-baiknya sebagai salah satu sumber intelektual negara di generasi masa depan.
FOLLOW ME:
Follow @MoonkiesLabel


0 komentar:
Post a Comment
Be the first commentator for this page
klo anda suka topic di atas silahkan tinggalkan pesan, kritik, saran dan apa lah..(kotak facebook)
atau bagikan link anda di kotak komentar bloG. TQ